Nasional 

SDA Melimpah Tapi Rakyat Tak Sejahtera, Akademisi; ‘Pasti Ada yang Salah’

[foto: int]
[foto: int]
Solo – Banyak orang yang tahu bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun meski memiliki SDA melimpah, saat ini Indonesia masih menghadapi masalah kesejahteraan rakyat.

Prof. Dr. Lilik Hendrajaya, akademisi dari ITB mengatakan bahwa rakyat Indonesia hidup bersama SDA dimana mereka hidup berdampingan dengan rumput dan alang-alang, dengan pasir, dengan air dan batu, dengan tetumbuhan, yang semua itu seharusnya menyejahterakan.

“Tapi kenapa, SDA yang berlimpah tidak menjadikan kemakmuran rakyat. Pasti ada yang salah,” tutur Prof. Lilik Hendrajaya, pada seminar “Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Cerdas Pengelola SDA untuk Kemakmuran Rakyat”, di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, seperti dilansir PikiranRakyat, Jumat (10/7/2015).

Mantan Rektor ITB itu menyarankan agar perguruan tinggi mengembangkan program studi yang strategis dan terkait langsung dengan SDA.

“Para akademisi juga perlu menguasai beragam disiplin ilmu dan tidak membawa satu disiplin ilmu dari strata satu sampai ke liang kubur,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Proklamasi Yogyakarta, Prof. Dr. Dawam Rahardjo mengatakan bahwa menghadapi seabad kemerdekaan pada tahun 2045 mendatang, sekarang seharusnya sudah merumuskan Indonesia ke depan, khususnya dalam pengelolaan SDA.

“Merumuskan Indonesia ke depan dan menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa, yang diperlukan adalah transdisiplin dan bukan disiplin tunggal,” terangnya.

Prof. Dr. Dawam Rahardjo juga mengajak para akademisi, peneliti transdisiplin berintegrasi dan saling menynjang dalam kajian teori, sehingga dihasilkan konsep terpadu.

“Ini perlu suatu obyek kajian, misalnya menyusun konsep proses menuju Indonesia tahun 2045,” tuturnya.

Diketahui, ada beberapa pakar lintas disiplin dari berbagai perguruan tinggi yang hadir dalam seminar tersebut yakni Prof. Dr. Lilik Hendrajaya (ITB), Prof. Dr. Dawam Rahardjo (Unprok), Prof. Dr. Didin S Damanhuri (IPB), Prof. Dr. Bambang Setijadji (UGM) dan Prof. Dr. Wega Tri Sunaryati (UGM). (aK)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.